Kamis, 23 Januari 2014

Jurnal Green Swarnadwipa ISSN 2252-861X, Vol. 2 No. 2, Oktober 2012 HAL 37-42


STUDI POTENSI  DAN KANDUNGAN NUTRISI LIMBAH KEPALA TAUGE SEBAGAI PAKAN TERNAK ALTERNATIF DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Darmiwati dan Muslim
Prodi Peternakan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Swarnadwipa Teluk Kuantan
Jl. Gatot Subroto KM 7 Jake Tlpn 081374008595 Teluk Kuantan

ABSTRACT

            This research was carried out for 4 weeks starting from September 2012 at 12 market in Kuantan Singingi Riau. The method used is quisoner and analysis laboratorium at Andalas Universitas Laboratory.  Results of research Leather bean flavor can use by breeder  to animal food. Bean sprouts content : 6,78% of  water; crude fiber 33,35%; crude protein 18,58%, 0,92 % Calsium , 0,21 % Phospor, 6,69 % of dust and Gross Energi (GE) of  3582.75 kkal.

Keyword: Leather bean , Quality duck eggs.



PENDAHULUAN

     Makin mahalnya harga ransum komersil, membuat para peternak mencari bahan pakan alternatif untuk makanan ternaknya. Dengan harga ransum komersil cenderung naik ini pulalah membuat para peternak merugi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut para peternak harus kreatif untuk memanfaatkan bahan pakan baik yang berasal dari limbah industri maupun limbah pasar yang ada disekitar perternak. Selain berpengaruh terhadap produktifitas, pakan juga merupakan biaya produksi yang terbesar dalam usaha peternakan yaitu sekitar 60-80% dari biaya produksi (Hardianto et al, 2002), sehingga penyusunan ransum tidak hanya harus mencukupi nutrisi tetapi juga harus ekonomis dan menguntungkan.  
Seiring dengan berkembangnya usaha pertanian tanaman pangan hortikultura dan perkebunan meningkat pula ketersediaan limbahnya. Potensi limbah ini sudah dimanfatkan oleh peternak untuk bahan pakan seperti limbah industri pengolahan buah sawit, limbah pembuatan tempe dan tahu, limbah pembuatan tepung tapioka dan limbah pengolahan sagu baik secara langsung maupun melalui pengolahan yang sederhana seperti pengeringan dan fermentasi.
Pemanfaatan limbah pasar seperti sayur-sayuran, buah-buahan dan daun- daunan serta hasil perikanan masih sangat terbatas, padahal limbah pasar sangat potensial dijadikan pakan ternak bernilai ekonomis. Menurut Bestari et al (2011) membuat pakan dari sampah antara lain dapat dimulai dari pemisahan sampah organik dan anorganik, dilanjutkan dengan pencacahan, fermentasi, pengeringan, penepungan, pencampuran dan pembuatan pellet.
Salah satu limbah sayuran yang potensial sebagai bahan pakan alternatif adalah limbah tauge dimana limbah ini sangat mudah diperoleh, akan tetapi kurang dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak karena kurangnya pengetahuan cara pemanfaatan. Limbah tauge terdiri dari patahan batang, akar dan penutup lembaga atau kepala touge.
Limbah tauge sering kali dianggap tidak berguna dan dapat mencemari lingkungan, namun melihat kandungan gizi yang terdapat dalam limbah tauge, maka limbah tauge tersebut kemungkinan dapat dimanfaatkan sebagai salah satu pakan ternak domba dan unggas (Al-amin, 2012). Selain memberikan nilai ekonomis dan menggurangi pencemaran lingkungan, pemanfaatan dan mendaur ulang limbah pasar menjadi komoditas baru dapat memberikan keuntungan dan pendapatan peternak.
Di Kabupaten Kuantan Singingi potensi limbah touge sangat besar karena tingkat konsumsi touge cukup tinggi untuk sayuran, makanan jajanan (tahu isi) dll. Potensi ini tersebar di dua belas pasar Kecamatan yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi.
Tauge sebagai bahan pangan mempunyai keuntungan yaitu mudah diproduksi dan tidak mengenal musim. Sedang disisi lain harga relatif murah dan selalu tersedia di pasaran, sehingga sebesar 88 % rumah tangga mengkosumsi tauge lebih dari 3 kali seminggu (Fernandes et al, 1977)
            Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan penelitian potensi dan  nutrisi limbah tauge sebagai bahan pakan ternak alternatif  di Kabupaten Kuantan Singingi. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi dan kandungan nutrisi limbah kepala tauge sebagai pakan ternak alternatif di Kabupaten Kuantan Singingi.


BAHAN DAN METODA

Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September Tahun 2012 sampai Januari Tahun 2013 pada 12 pasar Kecamatan yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi dan tempat menganalisa kandungan gizi (analisis proksimat) di Laboratoriun Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Universitas Andalas Padang.

Metode Penelitian
1.  Penelitian untuk mengetahui potensi limbah mengunakan metode kuisioner terhadap pedagang touge yang ada di masing-masing Pasar Kecamatan yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi.
2. Penelitian untuk mengetahui kandungan Nutrisi limbah kepala touge mengunakan analisa proksimat. Bahan untuk analisis protein kasar yaitu sampel uji, 2SO4, HgO, H2SO4, HCl, air, NaOH, H3BO3, indikator metil merah dan biru dalam alkohol, bahan lain untuk analisis serat kasar yaitu sampel uji, petroleum eter, buffer fosfat 0,1M, enzim alfa amylase, aquades, HCl, enzim pepsin, NaOH 0,1 N, enzim pankreatin, garam celite kering, etanol 90 %, dan aseton, bahan lain untuk analisis lemak yaitu sampel uji dan heksana, bahan lain untuk analisis kalsium yaitu kalsium oksalat, H2SO4, KMnO4, aquades, larutan abu, larutan amonium oksalat, indikator metil merah, amonia encer, dan asam asetat.

Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh berdasarkan pengamatan langsung dilapangan melalui kuisioner dengan pedagang touge data yang dibutuhkan seperti lama berusaha, jumlah pembuatan touge, produksi limbah touge, pemanfaatan limbah toge. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2006). Data sekunder diperoleh dari instansi terkait  yang dibutuhkan untuk  Penelitian ini.
Studi pustaka dilakukan untuk mendapat data serta menggali informasi yang berkaitan dengan permasalahan yang diangkat. Studi pustaka dilakukan melalui buku, studi terdahulu terkait limbah gouge.

Populasi dan Sampel
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai potensi dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006) Populasi dalam penelitian “Studi Potensi Limbah Tauge Sebagai Pakan Ternak alternatif” adalah pedagang tauge. Secara keseluruhan jumlah populasi penelitian adalah 94 jiwa, yang terdiri dari ;


Tabel 1. Pasar di Kabupaten Kuantan Singingi
Lokasi
Populasi
Lokasi
Populasi
     Pasar Singingi Hilir
12
Pasar Cerenti
8
     Pasar Muara Lembu
8
Pasar Inuman
5
     Pasar Lubuk Ambacang
6
Pasar Baserah
14
     Pasar Lubuk Jambi
12
Pasar Perhentian Luas
3
     Pasar Gunung
7
Pasar Pangean
6
     Pasar Teluk Kuantan
17
Pasar Benai
11
     Jumlah
68
Jumlah
47
     Total

115



Untuk memperoleh data primer dilakukan pada seluruh populasi sebagai sampel penelitian dengan pertimbangan populasi relatif kecil, simpulan dari penelitian memberikan gambaran yang komperhensif tentang produksi limbah tauge.

Metode Analisis Data
            Metode analisis merupakan suatu alat untuk membahas sasaran yang ingin diwujudkan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Data yang telah diperoleh dianalisis secara deskriptif sehingga menghasilkan suatu kesimpulan khususnya mengenai potensi limbah touge (kuantitas) . Analisa Proksimat kandungan gizi (kualitas) limbah tauge. dianalisis  di laboratorium.





HASIL DAN PEMBAHASAN

Potensi  Limbah Kepala Tauge
            Limbah kepala touge adalah limbah sayuran yang berasal dari kecambah kacang hijau (tauge) limbah ini hanya terdiri dari tutup/tudung tanpa patahan batang maupun akar tauge. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan, dalam satu kilogram kacang hijau akan menghasilkan 2,98 kg tauge dan 112,98 gram atau 0.11 % limbah kepala tauge segar. Masing –masing  pasar yang ada di Kabupaten Kuantan Singing memiliki jumlah pedagang dan potensi limbah kepala tauge berbeda sebagaimana terlihat pada Table 3 berikut:


Tabel. 2 Potensi Limbah Tauge

No

Nama Pasar
Jumlah Pedagang (orang)
Kacang Hijau (kg)/ mgg
JumlahTouge (kg)
Limbah Kepala Touge (kg)
1.
Koto Baru
12
108
321.84
12.2
2.
Muara Lembu
7
115
342.7
13
3.
Lubuk Ambacang
6
45
134.1
5.7
4.
Lubuk Jambi
12
141
420.18
16
5.
Gunung
7
76
226.48
8.6
6.
Teluk Kuantan
17
215
640.7
24.3
7.
Cerenti
8
55
163.9
6.2
8.
Inuman
5
58
172.84
6.6
9.
Baserah
15
190
566.2
21.5
10
Perhentian Luas
3
65
193.7
7.3
11.
Pangean
6
64
190.72
7.2
12.
Benai
12
121
360.58
13.7
Jumlah
110
1.253
3.733.94
141.589


Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa potensi limbah kepala tauge yang ada dipasar kecamatan bervariasi mulai dari 5.7 kg sampai 24.3 kg per minggu. Potensi yang paling besar terdapat di Pasar Teluk Kuantan yaitu 24.4 kg/mggu, karena pasar ini merupakan pasar kabupaten dan yang paling sedikit potensi limbah kepala tauge adalah di pasar Lubuk Ambacang Kecamatan Hulu Kuantan yaitu 5.7 kg/mggu.
Limbah kepala tauge dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak ruminansia dan unggas. Pemanfaatnan dapat dilakukan dalam bentuk segar dengan  mencampurkan  dengan bahan pakan lain. Untuk meningkatkan daya simpan limbah kepala tauge dapat di keringkan dengan cara dijemur pada panas matahari selama 2 hari.
Pemberian pada ternak unggas khususnya ayam dan puyuh, untuk memudahkan dikonsumsi meningkatkan daya cerna maka salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan cara penepungan (giling). Bahan ini sebagai bahan pakan alternatif yang sangat mudah didapat dan  tidak bersaing dengan kebutuhan manusia dan ketersediaannya mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.
            Efendy dan Asri (1997) tauge secara luas dikosumsi terutama di Asia Tenggara  dan Afrika Timur sebagai salah satu jenis sayuran lokal yang sudah lama dikembangkan dan dimanfaatkan dengan klasifikasi bernilai ekonomi dan bergizi tinggi. Tauge sebagai bahan pangan mempunyai keuntungan yaitu mudah diproduksi dan tidak mengenal musim. Sedangkan disisi lain harga relatif murah dan selalu tersedia di pasaran, sehingga sebesar 88 % rumah tangga mengkosumsi tauge lebih dari 3 kali seminggu.

Kandungan Nutrisi Limbah Tauge

Hasil analisis laboratorium (proksimat) terlihat pada table dibawah ini:


Tabel .  3. Kandungan Nutrien Kepala Tauge
Bahan
Ka
SK
LK
PK
Ca
P
ABU
GE

%
Kkal
Limbah Kepala Tauge
6,78
33.35
-
18.58
0,92
0,21
6,69
3582,75
Sumber : Laboratorium Industri Pakan Fak. Peternakan Unand 2012



Kadar Air
Kadar air limbah kepala tauge yang dijemur selama dua hari sebesar 6.78 % maka bahan ini termasuk pakan yang baik karena kadar air tidak melebihi 14.5% (Sutardi,2003).
Air merupakan zat makanan yang paling banyak dan mudah didapat di alam. Bahan pakan mempunyai kandungan  air lebih banyak dibandingkan dengan kandungan nutrien lainnya. Yang dimaksud air dalam analisis proxsimat adalah semua cairan yang menguap pada pemanasan selama beberapa waktu pada suhu 105-110ºC dengan tekanan udara bebas sampai sisanya yang tidak menguap mempunyai bobot tetap (Soejono, 2004).
Tiap bahan makanan selalu mengandung air, bahan makanan biji-bijian mengandung air kurang lebih 4-14 %. SNI  01-4428.1996 mengisaratkan kadar air maksima 14 %. Banyaknya air dalam bahan makanan mempengaruhi banyaknya air minuman yang diperlukan oleh ternak. Air diperlukan sekali oleh ternak itu sendiri 50-70% (Sosroamidjojo, 1978).
Tinggi rendahnya kadar air dalam bahan pakan harus diatur. Kadar ini menentukan komposisi kandungan nutrien pakan. Faktor yang mempengaruhi kadar air salah satunya adalah metode pengeringan dan kandungan air dari suatu bahan pakan. Pakan dapat disimpan jika bahan pakan mempunyai kandungan air 13,5%, karena kandungan air yang terlalu tinggi akan merusak nutrien dari bahan pakan karena didegradasi oleh bakteri.

Kadar Serat Kasar
Hasil dari analisis kadar serat kasar  limbah kulit tauge cukup tinggi yaitu 33.35 %. Hal ini menjadi faktor yang menjadi pembatas pemberian kulit tauge dalam ransum unggas, karena unggas tidak mampu mencerna pakan yang mengandung serat kasar tinggi.
Serat kasar terdiri dari selulosa, hemiselulosa dan lignin yang sebagian besar tidak dapat dicerna unggas dan bersifat sebagai pengganjal atau bulky (Wahju, 2004). Serat kasar dapat membantu gerak peristaltik usus, mencegah penggumpalan ransum dan mempercepat laju digesta (Anggorodi, 1985). Kadar SK yang terlalu tinggi, pencernaan nutrien akan semakin lama dan nilai energi produktifnya semakin rendah (Tillman et al., 1991). Serat kasar yang tinggi menyebabkan unggas merasa kenyang, sehingga dapat menurunkan konsumsi karena serat kasar bersifat voluminous (Amrullah, 2003). Ransum yang tinggi kandungan serat kasarnya menyebabkan kurang palatable, sehingga menghasilkan konsumsi yang rendah (North dan Bell, 1990). Pencernaan serat kasar di unggas terjadi pada caecum dengan bantuan mikroorganisme yang disebabkan unggas tidak memiliki enzim selulase yang dapat memecah serat kasar (Wahju, 2004).

Kadar Lemak Kasar
Hasil analisa kadar lemak limbah kepala tauge adalah 0 % dalam artian tidak terdapat kandungan lemak dalam limbah kepala tauge. Lemak adalah zat makanan yang diperlukan oleh tubuh selaku sumber kalori dan tenaga serta sebagai bahan pelarut vitamin tertentu. Lemak terdapat banyak pada biji-bijian terutama biji kacang-kacangan. Rumput dan umbi-umbina mengandung seedikit lemak (Sosroamidjojo,1978).
Analisis kadar lemak kasar dapat dilakukan dengan metode langsung yang berprinsip bahwa lemak dapat diekstrasi dengan eter atau pelarut lemak lainnya, sedangkan metode tidak langsung berprinsip lemak dapat diekstrasi oleh eter atau pelarut lainnya (Tillman, 1993).
Istilah lemak kasar menggambarkan bahwa zat dimaksud bukan hanya mengandung senyawa yang tergolong ke dalam lemak tetapi termasuk senyawa lain. Lemak mempunyai konsentrasi energi paling tinggi dibanding nutrien pakan lainnya karena mempunyai struktur intra molekuler karbon dan hidrogen yang lebih banyak sehingga lemak merupakan sumber kalori yang penting disamping berperan sebagai pelarut vitamin.

Kadar Protein Kasar
Hasil analisa kadar protein kasar limbah kulit tauge adalah sebesar 18.58 %. Kadar protein ini cukup tinggi bila dibandingkan kadar protein bahan pakan lain seperti kadar protein jagung kuning 8,4 %. Tingginya kandungan protein kepala tauge, maka bahan ini dapat digunakan sebagai bahan pakan sumber protein.
Protein dibedakan atas protein kasar dan protein murni. Protein  kasar adalah protein murni ditambah amiden-amiden, sedangakan protein murni adalah protein yang tersusun atas asam-asam amino (Sosroamidjojo, 1978).

Gross Energi (GE)
Hasil analisis GE limbah kepala tauge sebesar 3582.75 kkal. Kandungan GE ini tergolong tinggi dibandingkan bahan pakan yang bersumber dari biji-bijian lain, sehingga bahan ini berpotensi sebagai bahan pakan ternak. Analisis kadar energi adalah usaha untuk mengetahui kadar energi bahan baku pakan. Dalam analisis, biasanya ditentukan energi bruto terlebih dahulu dengan cara membakar sejumlah bahan baku pakan sehingga diperoleh hasil-hasil oksidasi yang berupa karbondioksida, air dan gas-gas lainnya. Penentuan energi bruto menyatakan energi kalori dalam bahan baku pakan yang dianalisis. Untuk standar energi bahan baku pakan unggas, digunakan energi metabolis (E.M.) dan diperhitungkan sekitar 60% dari energi bruto (Agus,1987).
Gross Energy didefinisikan sebagai energi yang dinyatakan dalam panas bila suatu zat dioksider secara sempurna menjadi CO2 dan air. Tentu saja CO2 dan air ini masih mengandung energi, akan tetapi dianggap mempunyai tingkat nol karena hewan sudah tidak bisa memecah zat-zat melebihi CO2 dan air
Tinggi rendahnya energi dipengaruhi oleh kandungan protein, karena protein berperan sekali terhadap pertumbuhan sehingga mempengaruhi jumlah ransum yang masuk ke dalam tubuh (Rasyaf, 1994). Nilai energi bruto dari suatu bahan pakan tergantung dari proporsi karbohidrat, lemak dan protein yang dikandung bahan pakan tersebut. Air dan mineral tidak menyumbang energi pakan tersebut.

Mineral Calsium (Ca)
Hasil analisa proksimat Ca limbah kepala tauge adalah sebesar 0.92%, kandungan ini tergolong tinggi dibanding dengan bahan pakan lain yang berasal dari biji-bijian seperti bungkil kedele 0.27%, jagung 0,37%, dedak 0.70% (Scot, et al., 1982)
Menurut Wahju (1988) Mineral Ca sangat berperan dalam pembentukan tulang (terutama pada ayam muda), transmisi impuls saraf, kontraksi otot, menormalkan irama jantung, keseimbangan asam-basa dalam tubuh, pengumpalan darah, aktifator atau stabilizer enzim dan pembentuk kerabang telur (pada ayam yang sedang bertelur). Tanda-tanda kekurangan Ca antara lain konsumsi makanan menurun, pertumbuhan terganggu, tingkat metabolisme basal meningkat, aktivitas dan sensitivitas menurun, bentuk tulang tidak normal, ricketsia atau osteoporosis, mudah mengalami pendarahan dalam tubuh, volume urine meningkat, daya hidup menurun, tatany (gemetar), kulit telur tipis dan produksi telur menurun.

Mineral Fospor (P)
   Hasil analisa proksimat Fosfor (P) limbah kepala tauge adalah sebesar 0.21%, kandungan ini tergolong tinggi dibanding dengan bahan pakan lain yang berasal  dari biji- bijian seperti bungkil kedele 0.18%, jagung 0,06%, dedak 0.07 %                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                  . (Scot, et al., 1982).  Menurut Wahju, (1988) Mineral Fosfor (P) sangat berfungsi pembentukan tulang dan peralatan tubuh, komponen a.sam nukleat (DNA dan RNA), keseimbangan asam-basa, koordinasi otot, untuk energi, pengatur dan komponen dari enzim-enzim, metabolisme jaringan saraf, transpor asam-asam lemak dan lipid lainnya, dan terlibat dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Kekurangan nafsu makan menurun, lemah, riketsia, pertumbuhan terganggu, metabolisme Ca terganggu, dan kematian dalam tempo 10-12 hari

KESIMPULAN

Limbah kepala toge sangat berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai  bahan  pakan ternak karena jumlah cukup tersedia disetiap pasar yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi. Sampai saat ini belum banyak peternak memanfaatkan dan  hanya menjadi sampah yang dapat mencemari lingkungan. Ditinjau dari sisi nutrisi,  limbah ini merupakan bahan pakan sumber protein, mineral dan energi.

DAFTAR PUSTAKA

Fernandez, E. Efendy dan A. Hidayat, 1977. Konstribusi wanita pengusaha tauge dalam pengolahan sumberdaya keluarga di Kotamadya Mataram, Nusa Tengara Barat. Laporan Penelitian yang dipublikasikan. Direktorat Jenderal Pendidikan tinggi Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Anggorodi, 1995. Ilmu Nutrisi Aneka Ternak Unggas. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Campbell. J.R. dan J.F Lasley. 1977. The Science Of Animals That Serve Mankind. Tata mcGraw-Hill Publ. Company Lim. New Delhi.
Fletcher, D. L., 1980. An evaluation of the A.O.A.C. method of yolk colour analysis. J Poultry Sci. Vol. 59 : 1059

Firdaus,  2010.  Uji kualitas telur. http://ternak-ayam-kampung.blogspot.com.                                     [16 Nopember 2012].
Romanoff, A.L. and Romanoff, 1963. The Avian Egg. Jhon Wiley and Son Inc. New York.
Scott, M. L., Nesheim, M. C, dan Young, R. J. 1982. Nutrition of the Chiken. 3rd ed. M. L. Scott and Associates Publisher Ithaca, New York.
Sudaryani, T. 2003. Kualitas Telur. Penebar Swadaya, Jakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar